Menu

Mode Gelap
Pelatihan Konselor Sebaya Pesantren, RMI PCNU Kencong Cetak Santri Generasi Emas Ratusan Kader Dai-Daiyah LD PCNU Kencong Ikuti Madrasah Dakwah di Dira Kencong Peringati Maulid Nabi, Gus Yak: Ciri Orang Wirai itu Tidak Meminta-minta LPTNU Kencong Fasilitasi Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi LESBUMI Podcast Eps.2, Islam Nusantara, Nyai Ageng Pinatih, dan Jejak Sunan Giri Persoalan Wali Nikah Muhakkam

LEMBAGA

Menjemput Harapan di Tengah Kesulitan – Donasi untuk Kesembuhan Zakiyyah

badge-check


					Menjemput Harapan di Tengah Kesulitan – Donasi untuk Kesembuhan Zakiyyah Perbesar

 Download PDF

Di sebuah rumah kontrakan sederhana di Dusun Ponjen, Desa/Kecamatan Kencong, seorang pria duduk di tepi ranjang kecil yang beralas kain. Cahaya lampu redup memantulkan bayangan kelelahan di wajahnya, namun senyumnya tak pernah surut, seakan ingin meyakinkan putri kecilnya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Zakiyyah Hilyatus Sholihah, bocah berusia empat tahun itu, terbaring lemah. Sejak lima hari terakhir, ia berjuang melawan sakit lambung yang tak kunjung reda. Dua hari pertama, ia bertahan di rumah dengan segala keterbatasan yang ada. Namun tubuh mungilnya semakin melemah, memaksa kedua orang tuanya mencari pertolongan ke Klinik Pratama Rawat Inap Assunniyyah di Kencong.

Ayahnya, Muhammad Anang Hari Subagio, bukanlah orang berada. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di klinik tersebut. Ia mengandalkan penghasilan yang pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap helaan napasnya membawa beban yang tak kasat mata: kekhawatiran, kesabaran, dan cinta tanpa syarat kepada putrinya.

“Anak saya sudah tiga hari dirawat di sini. Saya hanya bisa berharap ia segera sembuh,” ucapnya dengan suara lirih. Tak ada keluhan, hanya ada harapan.

Di sisi lain, ibunya, Nimatul Mukarromah, tak henti-hentinya merawat Zakiyyah. Malam-malamnya dihabiskan dengan doa, mengharap kesembuhan yang dapat mengembalikan keceriaan putrinya.

“Kami hanya bisa berikhtiar, selebihnya kami serahkan kepada Allah,” katanya.

Namun di balik segala kesulitan, secercah cahaya harapan datang. Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kencong turun tangan, memberikan bantuan bagi keluarga ini. Sebuah uluran tangan yang sederhana, tetapi begitu berarti bagi mereka yang tengah berjuang.

Ketua LAZISNU Kencong, Ihya Ulumuddin, memahami betul beratnya perjuangan Anang dan keluarganya. “Mereka hidup dengan keterbatasan, tetapi mereka tak pernah kehilangan harapan. Kami hadir untuk sedikit meringankan beban mereka. Dan kami percaya, di luar sana masih banyak hati-hati baik yang akan turut membantu,” ungkapnya.

Bagi Ihya, membantu sesama bukan hanya soal empati, tetapi juga kemanusiaan. Dalam kondisi seperti ini, setiap rupiah, setiap doa, dan setiap dukungan moral memiliki makna yang lebih dari sekadar angka. “Kadang, sekecil apa pun bantuan, bisa menjadi titik terang bagi mereka yang hampir putus asa,” tuturnya.

Zakiyyah masih kecil, dunianya belum seharusnya diisi dengan rasa sakit dan kesulitan. Ia berhak tumbuh sehat, berlari-lari kecil di bawah langit biru, tertawa lepas seperti anak-anak lain seusianya. Dan kini, harapan itu ada di tangan kita semua.

“Ulurkan tangan, ringankan beban mereka, dan berikan harapan baru,” pungkas Ihya. Sebab dalam setiap kebaikan yang kita berikan, ada kebahagiaan yang akan kembali kepada kita sendiri. (*)

Baca Lainnya

Pelatihan Konselor Sebaya Pesantren, RMI PCNU Kencong Cetak Santri Generasi Emas

4 September 2025 - 00:16 WIB

Ratusan Kader Dai-Daiyah LD PCNU Kencong Ikuti Madrasah Dakwah di Dira Kencong

26 Agustus 2025 - 17:28 WIB

Peringati Maulid Nabi, Gus Yak: Ciri Orang Wirai itu Tidak Meminta-minta

25 Agustus 2025 - 20:52 WIB

LPTNU Kencong Fasilitasi Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi

25 Agustus 2025 - 17:04 WIB

LESBUMI Podcast Eps.2, Islam Nusantara, Nyai Ageng Pinatih, dan Jejak Sunan Giri

23 Agustus 2025 - 11:19 WIB

Trending di LESBUMINU