Jombang, PCNU Kencong
Suasana di Aula Kantor Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Jombang terasa lebih hangat dari biasanya. Sabtu malam itu, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang menggelar pra Konferensi Anak Cabang (Konferancab), sebuah langkah awal menuju suksesi kepemimpinan organisasi pemuda yang bernaung di bawah Nahdlatul Ulama ini.
Di tengah diskusi dan perbincangan yang menghangat, nama Amin Tohari, Ketua PAC Ansor Jombang saat ini, menjadi salah satu sorotan. Dengan senyum yang tetap bersahaja, tidak menutup kemungkinan dirinya akan diusung kembali sebagai calon ketua. Namun, dalam setiap ucapannya, tampak jelas bahwa hatinya lebih condong kepada regenerasi.
“Bisa jadi maju lagi, karena secara administrasi saya masih memungkinkan. Tapi saya lebih senang menata kader,” ujar Amin, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PAC IPNU Jombang.
Bagi Amin, kepemimpinan bukan sekadar tentang siapa yang duduk di kursi ketua, melainkan bagaimana organisasi dapat terus berkembang dengan kader-kader muda yang siap meneruskan estafet perjuangan. Ia dengan tegas menyatakan bahwa ada dua hingga tiga nama yang memiliki potensi kuat untuk maju sebagai ketua PAC Ansor Jombang berikutnya.
“Kalau ada yang lebih potensial di bawah saya, monggo bergantian,” tambahnya.
Pra Konferensi ini diikuti oleh sepuluh Pimpinan Ranting (PR), meskipun satu di antaranya belum bisa hadir dan akan segera menyusul. Dalam forum ini, peserta dibagi menjadi empat komisi diantaranya Kebanseran, Organisasi, Rekomendasi, serta Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor (RA).
Namun, semua hasil pembahasan di forum ini masih bersifat rancangan. Pengesahan resmi akan dilakukan dalam Konferensi Anak Cabang yang dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (15/3/25) mendatang. Di tempat yang sama.
Di momen itu, seluruh rancangan akan diplenokan bersama laporan pertanggungjawaban organisasi dan pemilihan ketua baru. Amin berharap, apa pun hasilnya nanti, kekompakan yang selama ini terjalin di tubuh Ansor Jombang dapat terus terjaga dan bahkan semakin solid di masa yang akan datang.
Meski menyadari bahwa kepemimpinannya tidak luput dari kekurangan, Amin optimistis bahwa proses regenerasi ini akan membawa organisasi ke arah yang lebih baik.
“Teman-teman rata-rata sudah mengetahui kondisi organisasi ini. Kekurangan yang ada bisa menjadi bahan evaluasi untuk kepemimpinan berikutnya,” tuturnya dengan rendah hati.
Bagi Amin, Konferancab bukan hanya tentang memilih pemimpin baru, melainkan juga merancang masa depan organisasi. Dengan atau tanpa dirinya sebagai ketua, yang terpenting adalah GP Ansor Jombang tetap menjadi rumah bagi kader-kader muda NU yang siap berjuang untuk agama dan bangsa.
Dengan semangat regenerasi yang tinggi, Konferancab PAC Ansor Jombang 2025 bukan hanya menjadi ajang pemilihan, tetapi juga momentum bagi para kader untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme. Siapa pun yang terpilih nanti, satu hal yang pasti, estafet kepemimpinan harus terus berjalan, demi keberlangsungan perjuangan yang lebih besar.(*)