Kencong, 29 Juli 2025 – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) kembali dirasakan masyarakat Kabupaten Jember dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini dirasakan merata di berbagai wilayah, termasuk wilayah kerja Banser Cabang Kencong, yang juga terdampak langsung atas keterlambatan distribusi bahan bakar jenis solar, pertalite, dan lainnya.
Kondisi ini bukan disebabkan oleh unsur kesengajaan dari pihak Pertamina ataupun pihak distribusi lainnya. Namun, terdapat kendala teknis di jalur utama pengiriman, khususnya di wilayah Gumitir yang saat ini sedang dalam tahap perbaikan. Penutupan akses dan penumpukan kendaraan besar di jalur tersebut mengakibatkan distribusi BBM terhambat dan harus dialihkan melalui jalur Surabaya dan Malang.
Situasi ini membuat masyarakat bingung dan kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Banyak warga yang mengeluhkan kesulitan berangkat kerja, mengantar anak ke sekolah, hingga menjalankan aktivitas ekonomi.
Tak hanya itu, kelangkaan ini justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Beberapa pihak diketahui menimbun BBM dan kemudian menjualnya kembali dengan harga yang tidak wajar. Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, harga BBM eceran di beberapa titik mencapai Rp15.000 hingga Rp30.000 per liter. Kondisi ini memperparah beban masyarakat di tengah keterbatasan pasokan.
Menanggapi situasi ini, Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kencong, Ridwan Khamid, menyerukan kepada aparat penegak hukum, baik dari kepolisian maupun instansi terkait, untuk segera turun tangan melakukan penertiban terhadap pedagang BBM eceran yang menjual di atas harga normal.
“Kami dari Banser Kencong meminta kepada pihak kepolisian dan pihak yang berwenang agar menindak para pedagang BBM eceran yang menjual dengan harga tidak masuk akal. Kami memahami mereka ingin mencari keuntungan, tetapi jangan sampai memanfaatkan kesulitan masyarakat,” tegas Ridwan.
Ridwan menambahkan, tindakan penimbunan dan spekulasi harga tersebut sangat tidak etis, terlebih di saat masyarakat tengah dilanda kebingungan dan kesulitan. Ia menekankan bahwa mencari keuntungan boleh saja, namun harus tetap dalam batas kewajaran demi kemaslahatan bersama.
Kelangkaan dan antrean panjang masih terjadi di sejumlah SPBU di Kabupaten Jember. Pemerintah daerah bersama Pertamina diharapkan segera menormalisasi distribusi BBM agar masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan tenang dan nyaman.