Menu

Mode Gelap
Pelatihan Konselor Sebaya Pesantren, RMI PCNU Kencong Cetak Santri Generasi Emas Ratusan Kader Dai-Daiyah LD PCNU Kencong Ikuti Madrasah Dakwah di Dira Kencong Peringati Maulid Nabi, Gus Yak: Ciri Orang Wirai itu Tidak Meminta-minta LPTNU Kencong Fasilitasi Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi LESBUMI Podcast Eps.2, Islam Nusantara, Nyai Ageng Pinatih, dan Jejak Sunan Giri Persoalan Wali Nikah Muhakkam

KHAZANAH

Idul Fitri dan Keindahan Silaturahmi: Menyambung Kasih di Hari Kemenangan

badge-check


					Idul Fitri dan Keindahan Silaturahmi: Menyambung Kasih di Hari Kemenangan Perbesar

 Download PDF

Idul Fitri, hari raya yang dinanti setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan, bukan sekadar perayaan kembalinya jiwa yang suci. Lebih dari itu, momen ini menjadi simbol kemenangan spiritual, pengampunan, dan kebersamaan. Di Indonesia, Idul Fitri atau Lebaran diwarnai oleh tradisi silaturahmi kunjungan ke keluarga, kerabat, dan tetangga yang menjadi inti dari makna kebersamaan dan keharmonisan sosial.

Secara harfiah, Idul Fitri berarti “kembali kepada kesucian”. Umat Islam percaya bahwa melalui puasa, zakat, dan ibadah di bulan Ramadan, mereka telah mensucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Namun, kesucian itu tidak hanya bersifat individual. Idul Fitri juga mengajarkan pentingnya membersihkan hati dari dendam, memaafkan kesalahan, dan memperkuat ikatan dengan sesama.

Tradisi silaturahmi menjadi ritual utama di hari Lebaran. Dari kota hingga pelosok desa, orang-orang berbondong-bondong pulang kampung (mudik) untuk bertemu orang tua, saudara, dan sahabat lama. Kunjungan ke tetangga, berjabat tangan, saling meminta maaf, dan berbagi makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor, atau kue kering menjadi simbol rekonsiliasi dan kebahagiaan bersama.

Silaturahmi bukan sekadar formalitas. Ia adalah sarana untuk: “Memperkuat Ikatan Keluarga”, Jarak dan kesibukan seringkali membuat komunikasi renggang. Idul Fitri menjadi momentum untuk berkumpul, bercerita, dan merajut kembali kehangatan yang mungkin terabaikan.
“Merawat Hubungan dengan Tetangga”, Dalam Islam, tetangga memiliki hak yang istimewa. Silaturahmi Lebaran mengajarkan pentingnya menghormati dan peduli terhadap orang terdekat, menciptakan lingkungan yang harmonis. “Menghapus Dosa Sosial”, Dengan saling memaafkan, kita membersihkan hati dari prasangka buruk dan kesalahpahaman. Ungkapan “Mohon maaf lahir dan batin” bukan sekadar kata-kata, tetapi komitmen untuk memulai lembaran baru.

Tradisi silaturahmi mencerminkan nilai-nilai universal kemanusiaan: “toleransi, empati, dan gotong royong”. Saat mengunjungi tetangga yang berbeda keyakinan, misalnya, kita belajar menghargai keberagaman. Saat berbagi rezeki dengan yang kurang mampu, kita menumbuhkan solidaritas. Bahkan di era digital, budaya mengirim pesan maaf secara virtual tetap menjadi bukti bahwa esensi silaturahmi tak pernah pudar.

Meski modernisasi mengubah banyak hal, semangat silaturahmi tetap relevan. Di tengah kesibukan, momen Lebaran mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kehangatan hubungan manusia. Tak peduli seberapa jauh jarak atau sibuknya hidup, menyempatkan waktu untuk bertatap muka, tersenyum, dan mendengar cerita orang lain adalah investasi terbaik bagi jiwa.

Idul Fitri dan silaturahmi adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Keduanya mengajarkan bahwa kemenangan spiritual tak lengkap tanpa kebersamaan sosial. Di hari yang penuh berkah ini, mari kita jadikan silaturahmi sebagai pintu untuk merajut kasih, memperluas kebaikan, dan menebar kedamaian. Sebab, di balik setiap jabat tangan dan senyuman tulus, tersimpan doa-doa yang mengalirkan rahmat bagi seluruh alam.

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Taufik Efendi – Ketua LTN NU Kencong

Baca Lainnya

Pelatihan Konselor Sebaya Pesantren, RMI PCNU Kencong Cetak Santri Generasi Emas

4 September 2025 - 00:16 WIB

Ratusan Kader Dai-Daiyah LD PCNU Kencong Ikuti Madrasah Dakwah di Dira Kencong

26 Agustus 2025 - 17:28 WIB

LPTNU Kencong Fasilitasi Pelatihan Penyusunan Borang Akreditasi

25 Agustus 2025 - 17:04 WIB

LESBUMI Podcast Eps.2, Islam Nusantara, Nyai Ageng Pinatih, dan Jejak Sunan Giri

23 Agustus 2025 - 11:19 WIB

Persoalan Wali Nikah Muhakkam

23 Agustus 2025 - 07:41 WIB

Trending di LBMNU