Menu

Mode Gelap
Istighosah HSN 2025 dan Harlah ke-27 UAS: Refleksi Spirit Santri untuk Negeri Ratusan Santri Meriahkan Kirab Lampion HSN 2025 di Alun-Alun Puger Santri Pemimpin Santri, Harapan Baru dari Bupati Jember Gus Fawait Bebrayan Agung: LESBUMI PCNU Kencong Gelar Napak Tilas dan Nyekar Muassis dalam Rangka Hari Santri Nasional 2025 Pesantren Adalah Pondasi Moral Bangsa, Habituasi Agar Tidak Antikritik Kick Off Hari Santri Nasional 2025 dan Harlah ke-27 UAS Kencong: Momentum Refleksi dan Pengabdian

BANOM

Banser Kencong Minta Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader di Tangerang

badge-check


					Banser Kencong Minta Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader di Tangerang Perbesar

 Download PDF

KENCONG – Suara kecaman keras datang dari Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kencong menyusul kasus pengeroyokan terhadap kader Banser, Rida, di Kota Tangerang, Banten. Insiden kekerasan yang viral di media sosial itu memantik reaksi solidaritas dari berbagai daerah, termasuk Jember.

Komandan Satkorcab Banser Kencong, Ridhwan Khamid, menegaskan bahwa kasus ini tidak hanya melukai korban secara fisik, tetapi juga mencederai nilai kemanusiaan dan semangat persaudaraan yang selama ini dipegang teguh oleh Ansor dan Banser.

“Kami di Banser Kencong menyatakan sikap tegas: aparat kepolisian harus mengusut tuntas dan menangkap semua pelaku. Kekerasan semacam ini murni tindakan kriminal, tidak boleh dibiarkan, apalagi sampai terulang di daerah lain,” kata Ridhwan, Senin (28/9).

Menurutnya, video yang beredar memperlihatkan jelas luka serius di wajah korban akibat dianiaya sekelompok orang tak dikenal. Peristiwa itu, lanjut Ridhwan, bukan sekadar kasus penganiayaan biasa, tetapi serangan terhadap semangat kebangsaan dan tugas sosial Banser.

“Banser adalah garda terdepan dalam menjaga kerukunan dan keamanan sosial. Ketika ada kader menjadi korban kekerasan, itu artinya ancaman terhadap persatuan kita bersama. Tidak bisa dianggap sepele,” tegasnya.

Ridhwan juga menekankan pentingnya proses hukum yang terbuka dan adil. Ia meminta aparat kepolisian bertindak cepat agar masyarakat, khususnya keluarga besar Ansor dan Banser, mendapatkan kepastian hukum yang menenangkan.

“Proses hukum harus transparan. Tidak boleh ada yang ditutupi, tidak ada upaya melindungi pelaku. Kami di Banser Kencong siap mengawal kasus ini sampai selesai,” ujarnya.

Meski mengecam keras tindakan kekerasan, Ridhwan mengimbau seluruh kader Banser dan Ansor di Kencong agar tetap menahan diri dan menjaga kondusivitas. Ia menekankan bahwa jalur hukum adalah cara terbaik untuk menegakkan keadilan.

“Solidaritas kita tetap satu barisan. Namun kami mengajak semua sahabat Banser untuk tetap tenang. Serahkan sepenuhnya kepada aparat hukum. Kita kawal dengan cara yang damai dan sesuai aturan,” lanjutnya.

Ridhwan menilai kasus pengeroyokan ini menjadi pengingat penting bahwa kekerasan tidak boleh dijadikan jalan penyelesaian masalah. Ia berharap aparat kepolisian segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman setimpal agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

“Kami percaya kepolisian mampu menuntaskan perkara ini. Negara tidak boleh kalah oleh tindakan premanisme,” pungkas Ridhwan.

Dengan pernyataan tegas tersebut, Banser Kencong menegaskan komitmennya menjaga persatuan, keamanan, dan nilai kemanusiaan, sekaligus mengirim pesan bahwa setiap aksi kekerasan akan selalu mendapat perlawanan melalui jalur hukum.

Baca Lainnya

8 Oktober 2025 - 17:22 WIB

Ansor Kencong Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader Banser di Tangerang

29 September 2025 - 11:23 WIB

Mahrus Sa’adi Terpilih Secara Aklamasi Pimpin Pagar Nusa Kencong Masa Khidmat 2025-2030

27 September 2025 - 14:26 WIB

Gandeng Mahasiswa UAS, Ansor Kencong Gelar Sosialisasi Bahaya Investasi Bodong dan Literasi Keuangan Syariah

12 September 2025 - 20:24 WIB

PC GP Ansor Kencong Gelar Literasi Keuangan dan Pasar Modal Syariah

12 September 2025 - 20:10 WIB

Trending di BANOM