Rabu, 24/09/2025.
Lembaga Dakwah NU cabang Kencong melanjutkan aksi Madrasah Dakwah (MADA) bulan sebelumnya dengan agenda “Follow Up Madrasah Dakwah” yang bertempat di kantor PCNU Kencong.
Acara diawali dengan pembacaan tawasul dan tahlil yang dihadiahkan kepada muassis NU dan ahli kubur, dipimpin oleh kiai muda sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Alhasani, Lora Wahid, panggilan akrabnya. Selanjutnya, ketua LD PCNU Kencong, KHR. Abdullah Hanani Basyamka, M.Hum atau akrab dengan panggilan Lora Hanani, menyampaikan sambutan dengan mengapresiasi peserta Madrasah Dakwah atas peran dan aksi mereka di berbagai tempat setelah mengikuti pembelajaran dalam Madrasah Dakwah sebelumnya. Ia juga berharap bahwa kesinambungan dakwah tetap terjaga.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Koordinator Bidang 1, Drs. H. Misbakhul Munir, yang hadir mendampingi setiap kegiatan lembaga NU di bawah koordinasinya, termasuk LDNU. Dalam sambutannya, beliau menitipkan pesan-pesan berharga yang menginspirasi para peserta. Salah satu pesannya adalah pentingnya menjaga sikap rendah hati dan rendah diri dalam berdakwah. Ia menegaskan bahwa ketika seseorang mulai merasa sombong atau menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, maka dakwahnya dapat dikatakan telah gagal.
Dalam acara tersebut juga diadakan sesi tanya jawab yang membahas pengalaman dan informasi seputar dakwah sehingga muncul berbagai solusi menghadapi tantangan di lapangan. Tantangan itu misalnya dialami di Ranting Sukoreno, yang masyarakatnya menganut beragam agama, serta di Ranting Padomasan, yang sebagian warganya bukan nahdliyin, sehingga dibutuhkan sikap toleransi yang kuat. Dari kondisi seperti itu, diperlukan langkah-langkah solutif agar dakwah dan aksi LDNU tetap dapat mewarnai masyarakat, sekaligus disertai argumentasi nahdliyah dalam setiap acara ke-NU-an sehingga warga semakin bangga dengan faham Ahlussunah an-Nahdliyah warisan para ulama.
Selain itu, peserta juga menginginkan adanya pelabelan LDNU di setiap titik kepengurusan agar peran lembaga dakwah semakin dikenal masyarakat, dan hal tersebut sudah menjadi agenda program LD PCNU Kencong tahun 2026.
Di akhir acara, LDNU menyalurkan bantuan berupa kursi roda, alat bantu dengar, serta berbagai perlengkapan kesehatan kepada warga nahdliyin yang sangat membutuhkan. Bantuan tersebut menjadi bagian dari wujud pelayanan sosial yang terus difasilitasi LDNU demi menghadirkan manfaat nyata di tengah masyarakat. Sebagai penutup, peran Lembaga Dakwah NU Kencong juga ditunjukkan melalui penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan (diklat), salah satunya tentang fikih wanita yang secara khusus membahas persoalan darah wanita.
Materi ini sangat urgen untuk dipahami oleh para remaja putri, kalangan fatayat, serta muslimat agar mereka memiliki pemahaman fikih yang benar dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, LDNU juga memfasilitasi Diklat Tajhiz Janazah, yang penting bagi masyarakat karena selama ini banyak praktik terkait jenazah hanya mengikuti tradisi lama tanpa didasarkan pada standar fikih yang sahih. Dari sinilah terlihat bahwa peran dakwah NU sangat luas dan kompleks, sekaligus menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat, khususnya bagi warga nahdliyin.