AS’ILAH BAHTSUL MASA’IL NU CABANG KENCONG
29 Juni 2025 M / 3 Muharrom 1446 H
Di Masjid Al Mujahidi Tembokrejo Gumukmas
Deskripsi Masalah:
Bang Jono adalah seorang TKI asal kota Jember yang sudah satu tahun berada di Arab Saudi. Ketika putrinya Zaenab akan menikah, beliau tidak bisa pulang karena suatu hal. Pada saat menjelang akad nikah (satu jam sebelumnya), beliau melakukan taukil wali via video call kepada kyai Fulan (selaku tokoh desa tersebut) untuk menikahkan putrinya si Zaenab. Kemudian akad nikahnya pun dilangsungkan oleh kyai Fulan sebagai wakil walinya. Namun ternyata, akad nikah tersebut menuai kontroversi antara kyai (tokoh) tersebut dengan petugas KUA. Ada yang mengatakan sah dan ada yang mengatakan tidak sah.
Pertanyaan:
a. Menurut kacamata fiqih, siapakah wali yang seharusnya menikahkan Zaenab dalam kasus di atas?
b. Sah atau tidakkah pernikahannya Zaenab seperti dalam deskripsi?
Penanya: MTSA (Majlis Ta’lim Setuan Al-Mujahidi)
Jawaban:
a. Wakil dari wali (tokoh atau kyai yang menerima taukil), karena wali ghoib masih memiliki otoritas perwalian yang bisa diwakilkan pada orang lain. Dan ini adalah pendapat yang Mu’tamad.
b. Ibid
اعانة الطالبين ج: ٣ ص: ٣٦١
والمراد إلى مسافة مقدارها بسير الأثقال مرحلتان، وهذه هي مسافة القصر (قوله: وليس له الخ) الجملة حالية: أي والحال أنه ليس لهذا الغائب وكيل حاضر هي التزويج، فإن كان له وكيل حاضر قدم على السلطان على المنقول المعتمد، خلافا للبلقيني (قوله: وتصدق المرأة في دعوى غيبة الولي) قال سم: أي بلا يمين،
المهذب في الفقه الإمام الشافعي للشيرازي. ج: ٢ ص: ٤٢٩
وإن غاب الولي إلى مسافة تقصر فيها الصلاة زوجها السلطان ولم يكن لمن بعده من الأولياء أن يزوج لأن ولاية الغائب باقية ولهذا لو زوجها في مكانه صح العقد وإنما تعذر من جهته فقام السلطان مقامه كما لو حضر وامتنع من تزويجها