Menu

Mode Gelap
Balantas Jaga Keamanan Warga Paseban di Momen Nyekar Malam Jumat Manis LAZISNU Kencong Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Semeru, Tujuh Armada Turun Salurkan Logistik Tujuh Armada Menembus Abu Semeru: Banser–Lazisnu Kencong Gerakkan Misi Kemanusiaan di Pronojiwo Banser dan Lazisnu Kencong Salurkan Logistik dan Bantu Evakuasi Dampak Erupsi Semeru di Pronojiwo Peduli Semeru, SMPN 2 Umbulsari Gandeng LP Ma’arif NU Cabang Kencong Galang Donasi Banser Kencong Terjunkan Puluhan Anggota: Evakuasi Barang Paling Berharga Korban Erupsi Semeru

LEMBAGA

200 Bibit “Pahlawan Hijau” Diserahkan ke LPBI NU Kencong, Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim Dimulai dari Akar Rumput

badge-check


					200 Bibit “Pahlawan Hijau” Diserahkan ke LPBI NU Kencong, Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim Dimulai dari Akar Rumput Perbesar

 Download PDF

KENCONG, JAWA TIMUR – Bayangkan sejenak: di sebuah lahan yang mungkin tadinya gersang, sepuluh atau dua puluh tahun mendatang, berdiri tegak pohon durian yang rindang, pohon kelengkeng yang berbuah lebat, dan jambu air yang segar. Buahnya bisa dinikmati masyarakat, akarnya menyimpan air, dan daunnya memberikan oksigen. Itulah visi sederhana namun penuh makna yang diusung oleh aksi nyata yang terjadi pada Jumat (21/11/2025) lalu.

Di Pos 2 LPBI NU Kencong, Dusun Sambileren, Purwoasri, Gumukmas, Jember, suasana tidak seperti hari Jumat biasanya. Udara segar dan semangat kebersamaan justru lebih terasa. Di sana, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Wilayah Jawa Timur secara resmi menyerahkan bantuan awal, sebanyak 200 bibit pohon buah unggulan kepada Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Cabang Kencong.

Bibit-bibit itu bukan sembarang bibit. Mereka adalah “pasukan khusus” yang terdiri dari durian, alpukat, jambu air, dan kelengkeng. Mereka bukan ditujukan untuk dibagi-bagikan begitu saja, melainkan untuk menjadi bagian dari sebuah gerakan yang lebih besar dan terstruktur: Penanaman Serentak di seluruh Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama di bawah naungan Pengurus Cabang (PC) NU Kencong.

Acara serah terima yang berlangsung penuh keakraban ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah simbol dari kolaborasi yang brilliant antara dua lembaga yang memiliki kepedulian yang sama: menyelamatkan bumi dari dampak perubahan iklim, dimulai dari tingkat akar rumput paling dasar.

Dari Mitigasi ke Adaptasi: Mengubah Strategi Menghadapi Iklim

Selama ini, LPBI NU lebih sering kita lihat di garda terdepan saat bencana terjadi. Mereka adalah pahlawan tanggap darurat. Namun, aksi kali ini menunjukkan pergeseran dan perluasan peran yang sangat penting: dari sekadar mitigasi (penanggulangan) pasca-bencana, menjadi adaptasi dan pencegahan sebelum bencana itu datang.

Perubahan iklim bukan lagi isu yang jauh. Kita sudah merasakan dampaknya: cuaca ekstrem, musim yang tidak menentu, kekeringan di beberapa tempat, dan banjir di tempat lain. Salah satu cara paling efektif dan alami untuk melawan ini adalah dengan menghijaukan kembali bumi.

“Bibit-bibit buah yang kami serahkan hari ini adalah investasi jangka panjang,” ujar seorang perwakilan dari FPRB Jawa Timur dalam sambutannya. “Selain untuk konservasi lingkungan, menanam pohon buah memiliki nilai ekonomi. Nanti, ketika berbuah, hasilnya dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar dan pengurus MWC NU setempat. Ini adalah konsep green economy yang nyata.” ujar Ketua LPBI NU Cabang Kencong yang akrab disapa Bambang.

Pohon-pohon ini akan menjadi “penjaga” lingkungan. Akarnya yang kuat akan menahan tanah dari erosi, menyimpan air tanah, dan mencegah longsor. Daun-daunnya akan menyerap karbon dioksida, salah satu penyebab utama pemanasan global. Dan yang tak kalah penting, mereka akan menciptakan micro-climate yang lebih sejuk dan asri di sekitar lokasi penanaman.

Sebuah Rantai Kebaikan yang Akan Menyebar

Rencana penanaman serentak di semua MWC NU se-Cabang Kencong adalah strategi yang cerdas. Bayangkan dampak multiplier-nya! Setiap MWC akan menjadi “titik hijau” baru. Dari 200 bibit awal ini, akan tumbuh menjadi 200 pohon dewasa yang menyebar di berbagai titik. Ini seperti menyalakan lilin-lilin kecil yang pada akhirnya akan menerangi seluruh wilayah.

Ketua LPBI NU Cabang Kencong, dalam sambutannya yang penuh semangat, menyampaikan apresiasi yang mendalam. “Bantuan ini sangat bermakna bagi kami. Ini bukan sekadar bibit, tapi adalah amanah untuk kita rawat bersama. LPBI NU di setiap MWC akan menjadi garda terdepan dalam perawatan pohon-pohon ini. Kami akan memastikan setiap bibit hidup dan tumbuh dengan baik, tidak sekadar ditanam lalu ditinggal.”

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan semangat Islam yang sangat menjunjung tinggi kelestarian alam. “Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika terjadi hari kiamat, sementara di tangan seorang di antara kalian ada bibit kurma, maka jika dia mampu menanamnya sebelum hari kiamat terjadi, hendaklah dia menanamnya.’ (HR. Ahmad). Hadits ini menunjukkan betapa menanam pohon adalah amal yang sangat mulia, bahkan sampai di detik-detik terakhir sekalipun.”

Akhir yang Baru, Awal yang Penuh Harapan

Acara serah terima ditutup dengan doa bersama dan foto dokumentasi. Para pengurus LPBI NU dengan penuh semangat mulai memindahkan bibit-bibit tersebut, bersiap untuk mendistribusikannya ke seluruh MWC. Wajah-wajah mereka penuh dengan tekad dan harapan.

Dua ratus bibit itu mungkin angka yang kecil jika dibandingkan dengan luasnya bumi. Tapi, setiap gerakan besar selalu dimulai dari satu langkah kecil. Setiap hutan yang lebat, bermula dari satu bibit yang ditanam dengan penuh keyakinan.

Aksi kolaborasi antara FPRB Jatim dan LPBI NU Kencong ini adalah bukti bahwa menghadapi perubahan iklim bukan hanya tugas pemerintah. Inisiatif dari komunitas, ormas, dan lembaga seperti ini adalah kunci utamanya. Mereka mengajarkan pada kita semua bahwa menjadi pahlawan untuk bumi bisa dimulai dengan hal yang sederhana: menggenggam sebuah bibit, menggali lubang, menanamnya, dan merawatnya dengan penuh cinta.

Mari kita nantikan dan pantau bersama, bagaimana 200 “pahlawan hijau” ini akan tumbuh dan menghijaukan Kencong, menyediakan oksigen untuk anak cucu kita, dan menjadi warisan berharga di masa depan. Sebab, melestarikan alam, adalah bentuk tanggap bencana yang paling elegan.

Pewarta: Andrio Yuli

Baca Lainnya

LAZISNU Kencong Gerak Cepat Bantu Korban Erupsi Semeru, Tujuh Armada Turun Salurkan Logistik

1 Desember 2025 - 12:42 WIB

Banser dan Lazisnu Kencong Salurkan Logistik dan Bantu Evakuasi Dampak Erupsi Semeru di Pronojiwo

29 November 2025 - 18:00 WIB

Peduli Semeru, SMPN 2 Umbulsari Gandeng LP Ma’arif NU Cabang Kencong Galang Donasi

28 November 2025 - 12:16 WIB

Khutbah Jumat: Orientasi Hidup Seorang Mukmin

28 November 2025 - 06:19 WIB

Keluarga Besar LDNU Kencong Sukses Gelar Ziarah Turba dan Terima Ijazah Shalawat An-Nahdliyah

23 November 2025 - 07:36 WIB

Trending di LDNU